Catatan Rakerda di Hidayatullah Natuna
NATUNA (Hidayatullahkepri.com) – Meski SDI (sumber daya insani) dan fasilitas masih terbatas karena masih berstatus daerah perintisan, agenda organisasi seperti Rapat Kerja Daerah (rakerda) tetap digelar di Hidayatullah kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Sebuah pulau terluar Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah.
Lima orang atau lima ribu orang yang hadir semangatnya beda tipis saja. Karena sedapat mungkin percakapan menyentuh tataran substansi; tidak hanya asik berselancar di atas ayunan ombak tetapi menyelami makna kehadiran di lembaga perjuangan ini sesuai tupoksi sebagai hamba sekaligus khalifah.
Meski hanya segelintir orang, dan masalah datang silih berganti serupa tradisi berbalas pantun di tanah Melayu, optimisme tidak surut, karena kader-kader Hidayatullah sudah terbiasa menghadapi tantangan, dimulai dari nol kemudian berkembang. Dalam sambutan saat rakerda, penulis mengutip surah Ibrahim ayat 37 yang berisi doa nabi Ibrahim agar manusia dicondongkan hatinya ke baitullah (tahwii ilaihim). Ini sebagai spirit dan penyemangat dalam berjuang.
Jika kelak, perjuangan ini telah riuh ramai maka jangan lupa perintah Allah Ta’ala dalam surah An Nasr sebagai spirit untuk tetap bersikap rendah hati dengan bertasbih memuji Allah Ta’ala serta tidak lupa memohon ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Tobat.
Meski Ibnu Abbas mengatakan sebagaimana di dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa ketika diturunkan firman-Nya: Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. (An-Nasr: 1) Rasulullah Saw. bersabda: Ini adalah ucapan belasungkawa terhadapku. Karena sesungguhnya beliau Saw. wafat pada tahun itu juga.
Alhamdulillah, Hidayatullah Natuna yang dimotori ustadz Tah Huwandila telah melakukan lompatan signifikan, Pondok Tahfidz dan Rumah Quran telah eksis dengan jumlah siswa total 100 lebih. Allah Ta’ala juga telah mendatangkan seorang ‘Ansharullah’ melalui ketua DPW Hidayatullah, ustadz Darmansyah yaitu bapak Efendi yang menghibahkan tanah seluas 6 hektar, bakal kampus Hidayatullah Natuna.
Dalam kesempatan rakerda tadi malam, ustadz Aziz juga memberi motivasi bahwa segala sesuatunya dimulai dari langkah-langkah kecil, dan yang terpenting adalah semangat dan konsistensi, terus bergerak mengundang pertolongan Allah Ta’ala untuk tegaknya peradaban Islam yang kita cita-citakan.
Ustadz Tah Huwandila menyampaikan permohonan maaf jika selama di Natuna termasuk pada rakerda pelayanan tidak maksimal, kami menimpali, “Semangat dan keistiqamahan para pengurus di Natuna dalam berjuang adalah pelayanan yang istimewa untuk kami, karena membuat kami juga ikut bersemangat dan optimis”. Wallahu a’lam bisshawab.