KETIKA FERRY CEPAT MENUNDA KEBERANGKATAN DEMI MENUNGGU TIM BMH

LINGGA (hidayatullahkepri.com) Frasa ‘invisible hand’ atau tangan tersembunyi sangat akrab dengan para kader Hidayatullah yang ditugaskan di daerah perintisan, frasa yang dimaknai sebagai bantuan Allah yang tidak terduga itu sering datang dalam kondisi darurat. Seperti yang dialami tim BMH Kepri beberapa hari lalu, saat akan berangkat ke kabupaten Lingga membawa perlengkapan sholat untuk para santri, sekaligus menghadiri seremoni peletakan batu pertama pembangunan asrama tahfidz putra.

Rombongan yang terdiri dari ustadz Abdul Aziz (kepala perwakilan) bang Ali (manajer Prodaya) dan bang Sobir (Kru Media) sedianya berangkat ke Lingga dari Batam, qadarullah saat tiba di pelabuhan Punggur, Batam pada pukul 8.30 mendapat info jika hari itu tidak ada ferry cepat ke Lingga.

Penulis yang sudah duduk anteng di ruang tunggu pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang mendapat telepon dari ustadz Aziz untuk membeli tiga tiket lagi, karena akan segera ke Pinang via speed boat ke Tanjung Uban. Hari itu hanya ada satu ferry menuju Lingga pada pukul 10.00, biasanya ada dua, namun ferry yang satu sedang dalam perbaikan.

Waktu tempuh dengan speed boat dari Batam ke Tanjung Uban dan melanjutkan perjalanan darat ke pelabuhan Sri Bintan Pinang normalnya sekitar 1,5 jam. Penulis menemui petugas ferry dan menyampaikan tentang tiga kawan yang masih dalam perjalanan dari Uban. Salah seorang petugas mengatakan gak mungkin dapat karena lebih kurang 15 menit lagi ferry akan berangkat.

Penulis tidak meyerah, diam-diam menuju loket untuk menanyakan penanggungjawab pelabuhan, setelah mengantongi nama, penulis segera mencari dan bertemu bapak Awi di sisi ferry yang sudah menyalakan mesin siap-siap untuk berangkat. Kurang 5 menit lagi kapal akan berangkat, namun tim BMH belum nongol.

Upaya lobi terus dilakukan karena menurut ustadz Aziz via telepon sebentar lagi tiba di pelabuhan, jadwal keberangkatan sudah molor 10 menit tetapi tim BMH masih on the way, penulis kembali diminta untuk mengecek posisi terakhir. Alhamdulillah, sekitar pukul 10.20, tim BMH tiba di pelabuhan, sambil memikul kardus berisi perlengkapan sholat seperti baju koko, kopiah dan al Quran kecil, ustadz Aziz, bang Ali dan bang Sobir berlari-lari kecil menyusuri selasar pelabuhan sepanjang lebih kurang 100 meter.

Beberap saat setelah kami masuk, ferry bergerak menuju Lingga, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Awi, sang penanggungjawab pelabuhan atas kebaikan hatinya, semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dan paling utama rasa syukur kepada Allah Ta’ala yang telah mengirimkan kepada kami “invisible hand” pada pagi yang menegangkan itu. Pertolongan Allah Ta’ala semakn menambah semangat dan keyakinan kami dalam mengarungi amanah.

Terasa getaran doa-doa dari jamaah khususnya doa pengurus dan santri di Hidayatullah Lingga yang sudah menunggu kehadiran kami untuk serangkaian kegiatan; penyerahan perlengkapan sholat dan logistik berupa beras, telur, mie instan, susu, dll serta agenda peletakan batu pertama pembangunan gedung asrama yang sudah lama menjadi impian pengurus dan santri. Allahul musta’an.(Abi Zidan)

Bagikan :

Artikel Lainnya

RAKERWIL DPW KEPRI: SUSUN PROGRA...
  Mengawali 2024, DPW Hidayatullah Kepulauan Riau menggel...
JARINGAN SEKOLAH INTEGRAL HIDAYA...
Hidayatullahkepri.com. Batam – Gairah kepedulian terhada...
HIDAYATULLAH BINTAN GELAR SILATU...
hidayatullahkepri.com.Bintan. Pondok pesantren Hidayatullah ka...
HIDAYATULLAH LINGGA TERIMA HIBAH...
Lingga (hidayatullahkepri.com) Hidayatullah kembali mendapat k...
DPW kepri silaturahmi dengan MUI...
TANJUNG PINANG (Hidayatullahkepri.com) — Dewan Pengurus Wilaya...
BMH KEPRI RESMIKAN SUMUR BOR DAN...
Batam (Hidayatullahkepri.com). Setelah melalui penantian yang ...

Hubungi kami di : 0813 3009 8912 – 0813 9207 6368

Kirim email ke kamidpw_kepri@hidayatullah.or.id