hidayatullahkepri.com. Sinergi DPW dan BMH Kepri kembali bergerak melakukan pendampingan ke DPD. Selasa, 23/11 2021, ketua DPW Hidayatullah Kepri, ustadz Darmansyah dan kepala perwakilan BMH Kepri, ustadz Abdul Aziz, mengunjungi DPD di pulau terluar Indonesia, Kabupaten Natuna.
Pendampingan sekaligus safari dakwah ke Kabupaten Natuna bagian dari penguatan jaringan organisasi dan juga pengembangan jaringan program kerja BMH Kepri. Dari segi jarak untuk menjangkau kabupaten Natuna memerlukan pengorbanan tersendiri, sebab secara geografis sudah berbatasan langsung dengan beberapa negara seperti, Vietnam dan berhadapan dengan laut Cina Selatan.
Menurut ustadz Darmansyah, kehadiran Hidayatullah di Natuna untuk memperkuat jaringan dakwah dan membina ummat tetapi bukan untuk bersaing namun sebagai bentuk fastabiqul khairat, bukan mencari perbedaan tapi memperkuat persaudaraan, sebagaimana jati diri Hidayatullah yairu Jamaatun Minal Muslimin, kehadiran BMH akan menambah semangat akan eksisnya tarbiyah dan dakwah di pulau terluar Indonesia ini.
Para da’i muda Hidayatullah yang mayoritas masih berstatus lajang menyambut kehadiran ketua DPW dan kepala perwakilan BMH dengan penuh haru bahagia. Mereka seperti layaknya seorang santri yang sekian lama tak dikunjungi oleh orang tuanya. Kehadiran yang memicu semangat dan rasa percaya diri untuk terus bergerak mengeksiskan dakwah Hidayatullah di kabupaten yang terkenal sebagai penghasil minyak dan gas.
“Setelah lebih dari 6 tahun penantian kini harapan itu terwujud, sebetulnya kami tidak menuntut atau meminta yang macam-macam, satu saja permintaan kami tolong kami dikunjungi, berikan kami nasihat, kami masih labil dalam perjuangan ini. Kami butuh orang tua yang bisa menguatkan kami disaat kami futur,” ujar ustadz Rizal Dunan Simbolon dengan mata yang berkaca-kaca menahan haru.
Pengurus lain, ustadz Tah Huwandilah merupakan putra daerah asal desa Batubi Jaya, Natuna, ketika ditugaskan oleh Hidayatullah untuk kembali ke kampung halamannya untuk membina umat, tekad dan semangatnya tidak pernah padam. Di tengah kondisi yang sangat sulit beliau pantang menyerah, layaknya batu karang pantai Natuna yang tetap kukuh meski diterjang ombak dari segala arah.
DPD Hidayatullah Natuna, telah menghadirkan sebuah rumah Quran yang menjadi tumpuan penduduk desa dalam mendidik anak-anak mereka belajar mengaji dan pendidikan agama lainnya. Walaupun baru berjalan sekitar 4 bulan namun santrinya sudah mencapai angka puluhan. Sebuah indikator bahwa gerakan tarbiyah dan dakwah telah menyentuh hingga pulau terluar dan sangat dirindukan karena merupakan kebutuhan masyarakat yang paling esensil.
“Sejak saya lulus kuliah dan diberikan amanah oleh lembaga untuk kembali ke kampung halaman, satu yang membuat saya selalu khawatir yaitu jika sampai gagal dalam tugas ini,” tutur ustadz Tan Huwandilah lirih. Berbagai upaya untuk mendekatkan umat pada agamanya terus dilakukan sekuat tenaga bersama pengurus lain, walaupun dengan segala keterbatasan. Satu hal yang menjadi modal yaitu keyakinan bahwa dakwah ini suatu saat nanti akan berhasil.
“Mudah-mudahan agenda malam ini, merupakan tanda-tanda keberhasilan, sekian lama kami menantikan kehadiran DPW ke Natuna baru kali ini Allah SWT berkehendak,” tutur ustadz Tah Huwandilah dalam sambutannya yang penuh semangat.
DPW, BMH dan DPD kabupaten Natuna bertekad mewujudkan berdirinya sebuah kampus yang menjadi simbol gerakan tarbiyah dan dakwah di Kabupaten Natuna.
“Melalui sinergi program bersama insya Allah akan hadir program Sekolah Tapas Batas Hidayatullah kabupaten Natuna,” terang Abdul Aziz, optimis.